PANGKEP - Kepala SMP 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep Ahmad Ansari, S.Pd. M.Pd saat dihubungi disela - sela acara pengukuhan Pengurus Komite Sekolah di panggung Hiburan SMP 1 Pangkajene Senin ( 28/3/2022).
Dia mengatakan bahwa Komite sekolah menjadi sebuah lembaga yang ada di sekolah. Komite sekolah ini dibentuk untuk menjembatani komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua.
Mantan Kepsek SMP 1 Balocci ini berharap, ke depan semakin bersinergitas, untuk menyukseskan proses pendidikan semua peserta didik dalam hal mendukung berjalannya proses belajar dalam satuan pendidikan.
Menurutnya bahwa hari ini telah sukses dan berjalan lancar atas pengukuhan para pengurus Komite SMP 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep dan diharapkan dapat lebih berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Selain itu Ahmad Ansari berharap agar komite sekolah setidaknya membantu pihak sekolah meyakinkan orangtua, pemerintah setempat, dunia usaha, dan masyarakat pada umumnya demi mewujudkan SMP ini yang lebih hebat dan maju.
Lanjut Ahmad Anshari bahwa sekolah pada tatanan teknis perlu mengembangkan kemampuan menganalisis biaya sekolah yang berkorelasi signifikan terhadap mutu pendidikan yang diperolehnya.
"Komite sekolah adalah agar suatu organisasi masyarakat sekolah yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah" ujarnya
Sementara itu Ketua Komite SMP 1 Pangkajene Aco Parenrengi, S.Pd.M.pd. mengatakan bahwa kita harus bangun sekolah ini ke depan yang lebih hebat dan maju.
Menurutnya, Komite sekolah yang dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya, demografis, ekologi, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun bersama.
Oleh karena itu, komite sekolah yang dibangun harus merupakan pengembangan kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif. Artinya, komite sekolah mengembangkan konsep yang berorientasi kepada pengguna (client model), berbagai kewenangan (power sharing and advocacy model), dan kemitraan (partnership model) yang difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
Dia menjelaskan bahwa Keberadaan komite sekolah mulai dari fungsi, tugas, maupun tanggung jawabnya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
"Peran komite sekolah bukan hanya sebatas pada mobilisasi sumbangan, dan mengawasi pelaksanaan pendidikan " ujarnya.
Namun kata dia bahwa esensi dari partisipasi komite sekolah adalah meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan perencanaan sekolah yang dapat merubah pola pikir, keterampilan, dan distribusi kewenangan atas individual dan masyarakat yang dapat memperluas kapasitas manusia untuk meningkatkan taraf hidup dalam sistem manajemen pemberdayaan sekolah.( Herman Djide)