PANGKEP - Kepala Bidang Pendidikan Kebudayaan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pangkep Rukmini S, PD M.Pd, yang diajak konsultasi Selasa (21/2/2023) diruang kerjanya soal pentingnya Kebudayaan untuk generasi Bangsa, mengatakan Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang menghargai budayanya, demikian pula daerah yang Hebat adalah daerah yang menghargai budayanya" ujarnya
Rukmini yang perna mengantar Pangkep sebagai peserta United Nations Publik Awards di tahun 2019 atas Inovasinya Kelas Perahu dan masuk Top 99 Inovasi Pelayanan publik 2019.
Atas Inovasi Kelas Perahu tersebut, ada beberapa Piagam Penghargaan yang di peroleh Pemkab Pangkep dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Dan kini, Rukmini diberi kepercayaan dari Bupati Pangkep H Muhammad Yusran Lalogau sebagai Kepala Bidang Pendidikan Kebudayaan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pangkep, yang tergolong sebagai Bidang yang baru di Dinas Pendidikan saat itu.
Rukminipun yang menjabat sebagai Kabid Pendidikan Kebudayaan dua tahun silam hingga sekarang, telah sukses menerapkan berbagai program.
Menurutnya bahwa tahun ini kami sudah menyusun lagi program diantaranya Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya, Pengembangan Kebudayaan, Pengembangan Kesenian Tradisional dan Pembinaan Sejarah dan ada satu lagi Mesium budaya.
" Jadi saat acara Peringatan Hari jadi Pangkep beberapa hari lalu yang di pusatksn di Tondong Tallasa, kami tunjukkan kepada Gubernur Sulsel atas kesenian tradisional yang dimiliki Pangkep" ujarny
Selain itu Rukmini juga menjelaskan bahwa pada dasarnya proses pendidikan sebagai proses pembudayaan harus mampu mengembangkan “trisakti” insani dengan memberdayakan segala potensi indrawinya sebagai ikhtiar untuk memanusiakan manusia.
Untuk itu, selain diperlukan pendikan moral personal yang biasanya diajarkan lewat pendidikan agama dan filsafat moral, juga perlu pendidikan kewargaan dalam konteks kemajemukan sosial, yang memberikan wahana kepada siswa suatu pengalaman terstuktur untuk menghubungkan moral judgment dan moral situations yang dihadapinya, serta kesanggunggupan untuk menghadapi aneka perbedaan dengan semangat kekeluargaan. ( Herman Djide)